LBT | Banda Aceh – Meski sudah pernah dilakukan pengeboran 48 tahun lalu oleh Exxon Mobil (EMOI-red), ternyata dua kecamatan di Aceh Utara, masih terdapat cadangan gas.
“Saat ini sedang kita lakukan pengeboran tiga sumur, masing-masing sumur A55 dan A72 di Kecamatan Syamtalira Aron. Satu sumur C1 di Kecamatan Baktya,” kata Agung Widyantoro, Field Manager PT Pema Global Energi (PGE), Rabu (7/12/2022), dilansir dari harianrakyataceh.com.
Agung mengatakan bahwa pengeboran awal ini dilakukan dari 12 kecamatan di Aceh Utara dan satu kecamatan di Aceh Timur.
Pada kesempatan itu pula, Eddy Sutrisna Driling Specialist PGE turut memberikan materi via online.
Beberapa waktu sebelumnya, Direktur Utama PT PGE Teuku Muda Ariaman saat bertemu Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi menyebutkan hasil survei seismik terhadap tiga titik migas berlangsung dengan baik dan lancar.
“Dulunya pada 1974 sudah pernah dilakukan pengeboran oleh Mobil Oil. Titik ini yang kerjakan kembali karena berdasarkan hasil seismik terdeteksi cadangan migas,” ungkap Teuku Muda Ariaman.
Sementara itu, Humas BPMA Achyar Rasyidi mengatakan alih kelola blok C oleh PT PGE 18 Mei 2021 awal tonggak sejarah Aceh, dimana badan usaha milik daerah menjadi kesempatan operator.
“Ini tentu dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Terbukanya kesempatan-kesempatan ekonomi dengan melibatkan masyarakat lokal,” kata Achyar.
Menurut dia, pengeboran dimulai minggu terakhir Desember 2022 dan diperkirakan akan selesai Juli 2023.
Pekerjaan diawali penyiapan lahan, penyiapan akses jalan yang bisa masuk peralatan berat serta mobilisasi peralatan. Sedangkan pengeboran dibutuhkan waktu 42 hari di setiap sumur.